Laman

Selasa, 07 Juli 2015

Pulau Payung

Pulau Payung adalah salah satu dari empat pulau Tidung termasuk Desa, Kecamatan Selatan Seribu. Ada dua nama Payung, yaitu Pulau Besar dan Pulau Payung Payung Kecil. Payung besar hanya dihuni penduduk. Tidak banyak orang yang tinggal di Payung. Pada pertengahan Mei 2015, ada 167 orang yang tinggal di tempat-tempat ini. Secara administratif, warga Pulau Payung bergabung di RT 006 RW 004 Pulau Tidung. Pulau ini memiliki luas sekitar 20 hektar. Namun, hanya sepertiga dari daerah yang digunakan untuk tempat tinggal. Lingkungan diapit oleh tanah sudah dimiliki oleh seseorang dari luar pulau, dan sebagian besar lahan digunakan untuk membuat villa.

Banyak sudah wisatawan datang ke pulau pada 2010-2011. Salah satu penanda adalah warung yang menjual makanan merajalela di tepi pantai. Sekitar ada 10 kios pada saat itu. Sekarang, hanya tersisa dua kios dan salah satu dari mereka hanya buka pada akhir pekan atau ketika tidak ada wisatawan.Meskipun villa di pulau itu, dampak dari kunjungan wisatawan belum dirasakan sepenuhnya oleh warga yang tinggal di Payung. Pada akhir pekan atau hari libur, ada saat-saat ketika ada wisatawan yang hanya berhenti atau menginap di pulau. Namun, jumlah wisatawan tidak membeludak seperti di pulau-pulau lainnya di Kepulauan Seribu.


Namun, pulau itu tetap bersih wisatawan Payung yang diharapkan melimpah dari pulau-pulau sekitarnya. Salah satunya adalah adanya rumah yang bisa disewa untuk wisatawan yang ingin bermalam. Tercatat, ada tujuh rumah yang bisa disewa.

Sisanya, warga beberapa kali disemprot untuk membawa tamu yang menginap di pulau ke titik Tidung dangkal menyelam (snorkeling). Karena itu, ketika akhir pekan tiba atau selama musim liburan, banyak nelayan yang menyewakan perahu untuk mengangkut wisatawan. Beberapa dari mereka dapat membawa wisatawan untuk berhenti Payung Island setelah snorkeling, dan kemudian dibawa kembali ke Tidung.

Potensi kapal sewa untuk wisatawan ini menjadi peluang bisnis bagi warga payung karena sebagian besar rumah di pulau memiliki satu kapal. Tercatat sekitar 25 kapal yang dimiliki oleh pulau ini.

Selain kebutuhan transportasi, kapal tersebut juga digunakan untuk memancing. Sayangnya, orang-orang yang menangkap ikan dengan jaring, perangkap, atau memancing semakin sulit untuk mendapatkan skala besar memancing karena ikan atau penggunaan bom dan racun masih umum.